Anis Mundur dari Jabatannya di Pilkada 2024, Pendukungnya di Jakarta Akan Bertuju Kepada Siapa?
Anis Basuedan mundur dari pencalonan Gubernur Jakarta pada Pilkada 2024 Kepastian mundurnya Anis Basudan dalam pemilihan kepala daerah ini terkonfirmasi usai berakhirnya pendaftaran peserta Pilkada 2024, Kamis (29/8/08). Meski ditawari jabatan Gubernur Jawa Barat, Anis menolak. Keesokan harinya, Anees berbicara tentang pembatalan pertunangan. Ia mengatakan akan membentuk ormas baru atau partai baru setelah gagal mengikuti pemilu kepala daerah pada 2024.
“Jika kita ingin menggalang semangat perubahan yang kini sedang bangkit dan menjadi kekuatan yang perlu menjadi sebuah gerakan, mungkin klik disini pembentukan ormas atau pembentukan kelompok baru adalah jalan keluarnya,” jelas Annis video tersebut dirilis pada Jumat (30/08) melalui akun media sosial resminya X – yang dulu bernama Twitter.
Sedangkan pada Pilpres 2024, Anis meraih 2,6 juta suara di DKI Jakarta. Angka tersebut hanya selisih 30.000 suara dengan Prabowo Subianto yang memiliki suara terbanyak di DKI Jakarta. BBC News Indonesia berbicara kepada pendukung setia Anis dan banyak pengamat politik untuk mencari tahu.
Model dompet medium Anis
Saat Ahok Pemprov DKI Jakarta menggusur warga Bukit Dori di Kawasan Tibet, Jakarta Selatan pada September 2016, Harry Tunduk sangat marah dan sedih.
Saat itu, Ahok ngotot ingin membongkar rumah warga Bukit Dori yang berada di bantaran Sungai Ciliwung. Ia berkali-kali mengatakan Ciliwung perlu dibenahi untuk mengatasi permasalahan daerah: banjir.
Sementara itu, warga Bukit Dori mulai berunjuk rasa menanggapi evakuasi Ahok. Kericuhan pun terjadi saat warga bentrok dengan petugas polisi.
Kurang dari empat bulan kemudian, Anis Basudan datang ke Bukit Dori dan menemui warga Bukit Dori yang digusur. Dengan statusnya sebagai calon gubernur DKI yang akan bertarung di Pilkada 2017, Anis menandatangani perjanjian politik dengan warga terdampak penggusuran.
Saat itu, Anis berjanji akan membangunkan rumah untuk mereka. Ia pun menyatakan akan melaksanakan seluruh putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang menyatakan pembongkaran Bukit Dori “melanggar hukum”. Sebagai bagian dari karir politiknya, Harry, kini 64 tahun, memilih Anies. Banyak warga Bukit Dori yang mengambil keputusan serupa Setelah suara dihitung, Anis dinyatakan sebagai pemenang di Bukit Dori.
Saat pertama kali datang ke DKI, Anis menepati janji politiknya kepada masyarakat Bukit Dori. Baik atau buruk, dia menghentikan proyek reformasi Ciliwung. Pada tahun 2021, Anis juga membuka rumah susun di Kecamatan Kakong, Jakarta Timur, untuk warga penggusuran Bukit Dori Peristiwa politik dan apa yang disebut sebagai pemenuhan janji membuat Harry sangat mendukung Annis.
