Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak para pejabat dari semua dunia yang hadir di Shangri-La Dialogue untuk menghadiri KTT Perdamaian Ukraina.
Tujuan dari pertemuan tingkat tinggi tersebut untuk menampung beraneka usulan dan pemikiran dari pemimpin dunia demi mengakhiri perang Ukraina dengan Rusia.
Zelenskyy mengatakan kepada golongan yang beranggotakan lebih dari 500 delegasi dari sekitar 40 negara di Shangri-La Dialogue bahwa dia kecewa karena beberapa pemimpin dunia belum mengonfirmasi ketidakhadiran mereka di konferensi yang akan berlangsung di Swiss.
Ia tak menceritakan nama negara mana malah, namun kemungkinan partisipasi China, sekutu secara khusus Rusia, sudah dilihat sebagai isu utama, dikutip dari AP, Minggu (2/6/2024).
Menteri Pertahanan Tiongkok Dong Jun juga berdialog di mahjong ways konferensi Shangri-La namun dia tampaknya tak berada di ruangan itu saat Zelenskyy menyajikan permohonannya.
Zelenskyy mengatakan, Ukraina memiliki usulan untuk diberi tahu di pertemuan puncak tersebut sebagai dasar perdamaian, yang membahas keamanan nuklir, keamanan pangan, pembebasan tawanan perang, dan pengembalian si kecil-si kecil Ukraina yang diculik oleh Rusia.
\\”Waktu terus berjalan, dan si kecil-si kecil tumbuh di negeri Putin, tempat mereka diajarkan untuk membenci Tanah Air mereka,\\” katanya.
Zelenskyy: Ukraina Siap Mendengarkan Usul
Pada saat yang sama, Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina siap mendengar beraneka usulan dan pemikiran yang membawa negaranya menuju akhir perang dan perdamaian yang berkelanjutan dan adil.
Semakin besar partisipasi, semakin besar kemungkinan Rusia sepatutnya memperdengarkan, katanya.
\\”Mayoritas global bisa memutuskan dengan keterlibatan mereka bahwa apa yang disepakati benar-benar dijalankan,\\” katanya.