Fakta Menarik Dari Stop Kontak Listrik

Ilustrasi Hemat Energi. (sumber : shutterstock)

Tidak hanya itu, kamu pasti juga sering menganggap mematikan alat elektronik seperti TV hingga charger dengan kondisi colokannya masih menancap di stop kontak sudah termasuk menghemat listrik? Nah, kebiasaan-kebiasaan tersebut ternyata sangatlah keliru. Berikut naga4d penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Mematikan alat elektronik dengan kondisi colokan di stop kontak atau terminal masih menancap, maka aliran listrik juga masih berjalan. Pasalnya, setiap aliran listrik yang kita pakai dinilai tidak akan berhenti jika tidak mencabut colokan alat lektronik dari stop kontak.
Dengan demikian, meski alat elektronik dimatikan namun colokan masih menancap maka tidak akan menghentikan energi listrik dan malah menguras atau menambah tagihan setiap bulannya. Sebab, hal-hal tersebut dianggap masih belum memutus aliran listrik. 
Bahkan, sebuah charger HP atau laptop meski tidak tersambung tapi masih menancap di stop kontak juga masih dialiri listrik. Dengan kata lain, meski tergolong sedikit, namun tagihan listrik dinilai masih tetap berjalan walau tidak tersambung ke alat elektronik.
Hal-hal seperti ini sering kita lakukan sehari-hari. Meninggalkan charger di stop kontak usai mengisi daya HP. Lalu, pertanyaannya apakah aliran atau tagihan listrik sudah berhenti? Tentu saja tidak ya, gaes.
Apalagi, kebiasaan meninggalkan charger HP atau laptop di stop kontak merupakan hal yang akan menyebabkan pengeluaranmu bertambah setiap bulan. 
Bayangkan saja, jika kamu melakukan hal tersebut setiap harinya, maka bisa menghemat tagihan listrik. Mulai dari rutin mencabut charger HP atau laptop, colokan TV, mesin cuci, dispenser, hingga penanak nasi. 
Pasalnya, setiap colokan elektronik yang masih menancap di stop kontak disebut akan menghabiskan banyak listrik. Sebut saja TV yang ditaksir menghabiskan sekitar 0,4 Watt, HP 0,1 Watt, mesin cuci 3 Watt, PC/monitor 3 Watt, dan dipenser sebanyak 0,5 Watt.
Artinya, kamu akan menghemat Rp10.500 per 40 hari dari hitungan 7 Watt x 1.000 jam x Rp1.500/kWh jika rutin mencabut colokan listrik yang tidak digunakan alias masih menancap di stop kontak setiap hari.

Tapi kaki steker ground ini memiliki manfaat yakni kalau ada yang nggak beres dengan arus listrik yang mengalir, dia akan bereaksi. Misalnya saat kaki steker untuk kabel hot dan neutral bermasalah seperti isolasi menipis, maka kaki ground ini menyelamatkanmu supaya nggak terluka parah atau berakibat fatal saat menyentuh perangkat yang dialiri listrik melalui steker tersebut.

Lantas apakah steker dengan dua kaki itu nggak aman? Steker ini tetap aman karena biasanya punya setidaknya dua lapisan isolasi antara komponen konduktif dari perangkat terkait dan setiap bagian dari perangkat yang bisa kamu sentuh. Selain itu, perangkat listrik pastinya sudah dilapisi bahan-bahan yang nggak konduktif atau mengantarkan listrik. Jadi, kamu nggak khawatir tersengat listrik.

Gunakan peralatan listrik yang sesuai standar, baik itu SNI (Standar Nasional Indonesia), SPLN (Standar PLN) maupun LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan). Sebar stop kontak agar tidak menjadi penumpukan berlebihan pada satu stop kontak. Gunakan jenis kabel yang sesuai dengan kebutuhan kapasitas. Cabut atau matikan colokan alat elektronik jika tidak dipakai.

Gunakan pelindung kabel atau kapur barus untuk menghindari digigit hewan. Jangan terlalu banyak sambungan listrik dengan isolasi. Jauhi barang yang mudah terbakar seperti selimut, handuk, karpet serta peralatan listrik lain.

Deixe um comentário

O seu endereço de e-mail não será publicado. Campos obrigatórios são marcados com *

FALAR COM
ESPECIALISTA
ENTRE EM CONTATO

© Gsaúde 2019. | Todos os direitos reservados

WhatsApp chat