Konfigurasi Elektron Gas Mulia, Ketahui Contoh Unsur-Unsurnya

Konfigurasi elektron gas mulia adalah proses konfigurasi elektron pada unsur-unsur gas mulia. Dalam gas mulia terdapat unsur yang berwujud gas dan memiliki konfigurasi elektron stabil. Sehingga, unsur-unsurnya akan sulit bereaksi dengan unsur-unsur kimia lainya.

Bahkan, gas mulia menjadi patokan kestabilan unsur karena konfigurasi elektron yang paling stabil. Gas mulia terdiri dari He (helium), Ne (neon), Kr (kripto), Rn (radon), Xe (xenon), dan Ar (argon). Gas mulia memiliki sifat atomik terdiri dari satu atom serta titik didih dan leleh rendah.

Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang Keluaran HK seluruh elektronnya berpasangan. Hal inilah yang membuat elektron memiliki kestabilan tinggi daripada elektron tidak berpasangan. Unsur-unsur gas mulia membutuhkan energi besar untuk melepas dan menangkap elektron.

Konfigurasi Elektron Gas Mulia, Mengenal Unsur-Unsurnya

Unsur gas mulia ini juga kita kenal sebagai unsur golongan VIIIA. Kestabilan gas mulia ini membuat unsurnya menjadi acuan kestabilan unsur lainnya. Untuk mencapai kestabilannya, unsur lain harus mengadakan ikatan kimia dengan unsur lain.

Hal ini juga yang memunculkan istilah oktet dan duplet dalam gas mulia. Oktet berarti setelah berikatan, konfigurasi elektron valensi memenuhi 8 elektron kecuali helium. Duplet menunjukkan konfigurasi elektron valensi memenuhi 2 aturan, seperti helium.

Helium (He)

Dalam alam semesta, helium merupakan unsur gas mulia terbanyak setelah hidrogen. Helium memiliki sifat yang ringan dan tidak mudah terbakar. He memiliki nomor atom 2, yang berarti atom hanya memiliki 2 elektron.  

Konfigurasi elektron helium memenuhi kulit pertama yang akan membuat valensinya penuh. Hal tersebutlah yang membuat helium stabil dan menjadi standar bagi aturan duplet.

Argon (Ar)

Argon merupakan unsur dalam gas mulia terbanyak ketiga setelah nitrogen dan oksigen. Senyawa ini akan memunculkan warna ungu atau lilac saat berada di medan listrik. Argon berguna sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api saat proses pengelasan. 

Anda juga akan menemukannya sebagai lapisan pelindung pembuatan germanium dan kristal silikon. Argon memiliki nomor atom 18 yang ke-18 konfigurasi elektron gas mulia mengisi 3 kulit elektron. Konfigurasinya terlihat di kulit ketiga terdapat 8 elektron yang memenuhi aturan oktet.

Neon (Ne)

Sebenarnya Neon tidak memiliki warna, tetapi gas ini memancarkan warna orange kemerahan di medan listrik tegangan tinggi. Neon dapat mengisi lampu neon, sebagai penangkal petir, dan pengisi tabung televisi. Saat dalam wujud cair, neon dapat berguna sebagai zat pendingin.

Gas mulia dengan nomor atom 10 ini memiliki 10 elektron. Kulit valensinya adalah kulit 2 yang mengandung 8 elektron dan mengisi penuh.  

Kripton (Kr)

Kripton termasuk ke dalam gas yang paling langka di atmosfer dari unsur gas mulia lainnya. Dalam kondisi normal, kripto tidak berwarna dan tidak berbau. Apabila kripton berada di medan listrik dengan tegangan tinggi, krypton mampu memancarkan cahaya berwarna putih.

Menariknya, kripton dahulunya Sir William Ramsay temukan bersama neon. Anda bisa menggunakan kripton untuk lampu kilat pada kegiatan fotografi. Nomor atom 36 ini memiliki 36 elektron kripton yang susunan elektron gas mulia mengisi 4 kulit elektron.

Radon (Rn)

Unsur dalam konfigurasi elektron gas mulia yang selanjutnya ini memiliki sifat radioaktif. Asalnya dari penguraian radium dari unsur logam dan tidak mudah bereaksi secara kimia. Radon memang tidak memiliki warna, tetapi bila keadaannya membeku, radon akan berwarna kuning.

Sebaliknya, di wujud cair, radon akan berwarna oranye kemerahan. Radon sendiri berguna sebagai radioterapi kanker, bila terhirup terlalu banyak dapat menimbulkan penyakit paru-paru. Memiliki nomor atom dan elektron sebanyak 86 buah, Radon memiliki 8 elektron valensi sesuai aturan oktet.

Xenon (Xe)

Bila xenon berada di medan listrik dengan tegangan tinggi, senyawa ini akan memancarkan warna biru. Senyawa xenon mendapatkan banyak pembuatan, seperti xenon trioksida (Xe03) dan xenon tetraoksida (Xe04) yang mudah meledak.

Para peneliti menganggap xenon tidak beracun meski banyak senyawanya yang beracun karena sifat oksidasinya. Kita bisa menemukan senyawa xenon di proses pembuatan lampu untuk bakterisida atau pembunuh bakteri.Xenon menempati nomor atom 54 dengan 5 kulit elektron yang 8 antaranya membuatnya stabil.

Kegunaan Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron gas mulia berguna untuk menyederhanakan dalam penulisan konfigurasi elektron unsur lainnya. Misalnya untuk penulisan elektron unsur 21Sc, penulisannya bisa 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1. Apabila penulisan tersebut kita sederhanakan menjadi 21Sc= [Ar] 4s2 3d1.

Deixe um comentário

O seu endereço de e-mail não será publicado. Campos obrigatórios são marcados com *

FALAR COM
ESPECIALISTA
ENTRE EM CONTATO

© Gsaúde 2019. | Todos os direitos reservados

WhatsApp chat